Senin, 19 November 2012

cerpen karya evanyadika :D


ANTARA SAHABAT DAN KEKASIH

Waktu telah menunjukkan jam 12 siang, bell pun berbunyi nyaring “KRINGGGG KRINGGGG KRINGGGG”, Dizty bergegas mengambil tasnya dan menuju ke perpustakaan sekolah karena harus mencari sesuatu untuk mendukung tugas dari wali kelasnya. Saat itu datanglah Nino (cowok yang menyukai Dizty sejak SMP itu). “Diz, lagi ngapain? Kok tumben sendirian? Mana temen kamu yang lain?” Tanya Nino. “mereka sudah pulang No, aku gak mau ngerepotin mereka ya sudah tanpa sepengetahuan mereka aku ke perpus aja ngerjain tugas dari wali kelas” jawab Dizty. Nino pun bertanya lagi “mau aku bantu?”. “hahahah, gak usah deh tapi kalo mau nemenin ya gak apa-apa sih” jawab Dizty. Dan akhirnya Nino nemenin Dizty yang sedang mengerjakan tugas dari wali kelasnya itu.
Nino sangat menyukai Dizty dari dulu sejak kelas 1 SMP hingga sekarang mereka kelas 3 SMA. Padahal mereka sudah berteman semenjak mereka masih kecil, namun Nino baru menyaadari kalo dia suka sama Dizty sejak kelas 1 SMP.
Pagi itu saat istirahat, Nino melihat Siska (temen deket Dizty) sedang berjalan menuju kantin, Nino pun menghampirinya. “Siska tunggu, kamu sendirian? Mana Dizty?” Tanya Nino pada Siska. Siska pun menjawab, “dia di kelas No, kenapa nyariin Dizty?”. “enggak kenapa-kenapa kok Sis, pengen Tanya aja, ya udah deh makasih ya” jawab Nino. Siska pun heran, sebenarnya Siska menyukai Nino sejak kelas 1 SMA tetapi Siska sangat malu buat ngungkapinnya, yang bisa dia lakukan cuman curhat ke Dizty.
Dizty adalah cewek yang baik, lebih banyak mengalah dan menyenangkan. Gak bisa dipungkiri kalau sebenernya Dizty juga menaruh perasaan sama Nino. Waktu menunjukkan jam 7 malam, “Dizty ada tante?” Tanya Nino. “ada kok No, ayo masuk dulu tante panggil Dizty dulu ya” jawab mama Dizty. Akhirnya Dizty pun keluar dari kamarnya dan menemui Nino di ruang tamu. “
Nino? Tumben banget, ada apa?” Tanya Dizty. “jalan yuk, ke tempat biasa Diz” ajak Nino. Dizty pun bersedia menerima ajakan Nino. Merekapun akhirnya jalan berdua di sebuah taman tempat biasanya yang mereka buat maen sewaktu kecil hingga sekarang. Saat inilah Nino pengen banget ngungkapin perasaannya pada Dizty tapi Nino deg deg kan banget. “Diz, kamu tau nggak tempat apa ini?”Tanya Nino. “pertanyaan yang bodoh No, ya jelas lah aku tau banget ini tempat apaan. Inikan taman, yak an?” Jawab Dizty dengan heran. “ya ampun Dizty bukan itu maksutku hemm kamu tuh gak pernah ngerti-ngerti jugak ya !” Celoteh Nino. “iya iya aku tau kok, ini adalah tempat biasa yang kita datengin kan? Sejak kita kecil sampek sekarang. Banyak banget ya No cerita kita disini. Di mulai dari aku pernah jatuh dan kamu yang nolongin terus ngobatin lukaku, terus dulu kamu yang ngajarin aku naek sepeda dan akhirnya kita bersepeda bareng deh. Lucu banget ya masa-masa kecil kita dulu, rasanya waktu itu cepet berlalu ya nggak terasa ternyata”. Ungkap Dizty. Nino pun senang ternyata Dizty masih inget semuanya, dia hanya tersenyum dan melihat kedua mata Dizty. Akhirnya Nino memberanikan dirinya buat ngungkapin perasaannya ke Dizty “Diz, aku suka sama kamu, aku saying banget sama kamu Diz” ungkap Nino. Diztypun menjawab “oh iya? Sebenernya sama No, aku juga punya perasaan yang sama kayak kamu”. Nino pun senang dan akhirnya di tembaklah Dizty dan Diztypun menerimanya. Waktupun sudah menginjak jam 9 malam akhirnya mereka berdua pulang kerumah.
“diz, tadi aku ketemu sama Nino, senyumannya nggak nguati deh pokoknya” ungkap Siska. “oh iya? Memang dari kecil Nino itu manis banget, banyak yang suka sama dia tapi entah kenapa dia nggak suka sama cewek-cewek yang suka ke dia padahal ya cantik-cantik sih menurutku” jawab Dizty. Siska bilang “kamu tau banget ya Diz, andai aku juga tau semua tentang Nino. Dizty sebenernya aku ada rasa sama dia semenjak kelas 1 SMA”. Dizty yang mendengar kata-kata sahabatnya itu dia langsung kaget. Ya tuhan, mengapa kami menyukai orang yang sama? (Tanya Dizty dalam hati). Lama-lama Siska semakin mencari perhatian dari Nino, lewat facebook lah twitterlah e-mail lah sms lah telfon lah, tapi Nino nanggepinnya biasa aja karena dia cuman menyukai Dizty seorang. Dizty yang tahu soal itu dia hanya bisa diam saja walaupun hatinya sakit banget.
Hari ini Siska nggak masuk sekolah entah kenapa nggak ada kabar sama sekali, di sms pun nggak ada balesan ti telfon juga. Sepulang sekolah Dizty langsung menuju rumah Siska, dia nunggu Siska yang lagi kedokter sama papanya, dia menunggu di ruang tamu. Saat Dizty tanya dimana Siska sekarang mamanya bilang “Siska sedang kedokter sama papanya Diz” jawab mama Siska. Dizty pun bertanya lagi “Ngapain tante? Siska sakit apa?” Mama Siskapun keceplosan kalau Siska punya penyakit Kangker darah dan harus check up seminggu 2 kali. “apa bener yang tante bilang barusan?” Tanya Dizty dengan kaget. Dia gak nyangka banget kalau ternyata sahabatnya yang selalu terlihat sehat ternyata punya penyakit yang parah. Dan akhirnya mama Siska pun menjelaskan semuanya ke Dizty karena Dizty terlanjur mengetahuinya. Sebenernya hal ituadalah rahasia keluarga dan nggak boleh ada yang tahu soal itu tapi semuanya terlanjur mama Siska keceplosan. Dizty berpamitan pulang karena udah sore banget.
Saat di taman biasa Dizty mutusin Nino gitu aja karena dia ngalah sama Siska.
Dizty   : “Nino, maaf ya sebelumnya aku rasa hubungan kita harus di akhiri. Aku nggak suka     sama kamu dan kita itu nggak cocok.”
Maaf banget No aku harus bohongin kamu ( kata Dizty dalam hati)
Nino    : “apa? Jadi kamu minta putus? Dizty ini bukan kamu Diz, nggak mungkin tiba-tiba kamu minta putus. Aku tau banget gimana kamu sebenernya Diz. Tolong jangan bohongin diri kamu sendiri dan aku Diz.”
Aku nggak tega bohongin kamu No ( kata Dizty dalam hati sambil meneteskan air matany). Akhirnya Diztypun bercerita semua yang terjadi sama Siska. Tentang penyakit Siska dan perasaan Siska ke Nino.
Nino    : “nggak seharusnya kamu kayak gini, jangan ngorbanin perasaanmu dan kebahagiaanmu buat orang lain sekalipun dia sahabatmu. Dizty, aku nggak ada rasa apa-apa ke Siska, sekalipun kamu maksa aku buat suka ke dia aku tetep nggak bisa, aku coba buka hatiku buat dia ? Tetep aja nggak bisa Diz.”
Dizty   : “terus gimana No? Aku nggak ingin nyakitin perasaan dia dan kamu juga. Oke kita nggak jadi putus tapi aku minta satu permintaan ke kamu dan kamu janji mau lakuin itu buat aku”.
Nino    : “apa itu?”
Dizty   : “kita pacaran diam-diam ya, dan kamu harus nyenengin Siska. Walaupun aku sakit karena itu tapi aku yakin sayangmu cuman buat aku”.
Berat bagi Nino buat nurutin permintaan Dizty itu, tetapi karena saying dan cintanya Nino pun nurutin apa yang di minta Dizty.
Nino dan Siska semakin dekat dan itu membuat hati Dizty sangat sakit, tetapi itulah yang di minta Dizty untuk nyenengin sahabatnya. Dia tetep tersenyum meskipun hatinya sangat sakit.
Dizty, Nino dan Siska sedang dikantin, Siska minta disuapin sama Nino dan Ninopun mau karena dia sudah janji sama Dizty. Melihat kejadian itu makin sakit sebenernya tapi Dizty tetep tersenyum, tetep terlihat tegar walaupun hatinya sudah seperti di sayat. Dia lakukan itu demi kebahagiaan sahabatnya walaupun dia harus berkorban perasaannya sendiri serta kebahagiaannya. Di taman sekolah akhirnya Dizty dan Nino bisa ngobrol berdua
Nino    : “udah cukup, semuanya udah cukup dan harus di akhiri. Sampai kapan aku harus bersandiwara seperti ini? Sampai kapan aku harus nutupin perasaanku kalau sebenernya aku sayang sama kamu?”
Dizty hanya bisa menangis, dialah yang meminta semua ini
Dizty   : “semua ini aku lakukan untuk sahabatku, aku hanya ingin  lihat Siska senang. Aku sayang kamu dan Siska, aku nggak ingin ngelukai salah satu diantara kalian, meskipun aku harus berkorban perasaan dan kebahagiaanku”
Siska yang nggak sengaja denger percakapan merekapun akhirnya berlari dan langsung pulang kerumah. Dia bilang mama dan papanya pengen sekolah di Singapore sambil berobat, karena Siska anak satu-satunya akhirnya orang tuanya pun setuju dengan permintaan Siska.
Nino dan Diztypun bertengkar lagi soal sandiwara mereka. Tiba-tiba Siska menyambar omongan mereka
Siska    : “sudah kalian nggak usah bertengkar kayak gini, aku udah tau semuanya kok. Kalian nggak perlu sandiwara di depanku, buat kamu Dizty, kenapa kamu ngorbanin perasaan dan kebahagiaan mu buat aku? Kenapa kamu bohongin aku? Kenapa? Nino, aku tau kok sampek kapanpun kamu nggak akan bisa sayang dan cinta ke aku, nggak akan.
Dizty   : “kita ngelakuin ini buat kamu Sis, kita khawatir tentang keadaanmu. Kita tau kok kalau kamu sakit parah kan? Mama mu keceplosan bilang ke aku. Kita cuman pengen liat kamu bahagia Sis, walaupun harus berkorban perasaan.”
Siska    : “makasih banget ya teman-teman, Diz aku bahagia kok selama beberapa hari ini aku lebih bahagia lagi kalo liat kalian bersama-sama lagi. Aku kesini cuman mau pamitan aja kok, nanti siang aku berangkat ke Singapore, ngelanjutin sekolah disana sekaligus aku berobat disana. Aku cuman pesen jaga hubungan kalian ya. Dizty kamu sahabat terbaikku, Nino jagain Dizty baik-baik ya
Nino    : “iya pasti Sis, kamu baik-baik ya disana”
Siska    : “iya No, aku pamit ya Diz No. Bye”
Walaupun Siska sangat merasakan sakit yang luar biasa tapi dia ikut bahagia karena Nino dan Dizty akhirnya bersatu, dan Siska juga bahagia karena melihat kedua orang yang disayanginya itu rela berkorban perasaan.
Akhirnya setelah kepergian Siska ke Singapore, Nino dan Dizty nggak bersandiwara lagi dan nggak perlu di tutup-tutupin lagi. Akhirnya mereka berdua bahagia setelah mengalami ujian yang sulit.

SEKIAN……..                         





Tidak ada komentar:

Posting Komentar